Download >>> https://tinurli.com/283f6a
Jalan Kedokan dipinggang, di mana-mana ada seorang lelaki yang memakai kayu. Pemakai kayu ini terlihat sembari memandang ke arah lain. Dari sini, anda bisa melihat kampus terbentuk dengan tanah putih dan seni indahnya. Di sebelah kanan dan kiri jalan, adalah bangunan-bangunan besar yang lebih besar. Semua orang menyantap makanan dan minuman di ruangan-ruangan itu. Di bawah lampu yang paling dekat atau di kursi kosong, ada seorang wanita yang terlihat lebih disukai para petugas kampus dengan suara lantang berseru: “Saudara! Saudara! Saudara!” Pemakai kayu itu menoleh ke arah wanita yang berseru tersebut. Orang itu berhenti sambil bersandar dan menyentuh punggung kursinya. “Mohon dengar, para petugas atau kepala sekolah. Waktu sudah jam enam! Kita harus pulang sekarang juga.” Para petugas atau kepala sekolah itu memandang pemakai kayu dengan pandangan bingung. Tapi percuma, orang itu tidak mau berhenti bicara. “Aku yakin kalian memiliki niat baik di dalam hati. Tapi apa yang kamu lakukan ini? Cepat pulang!” Semua petugas dan kepala sekolah ini berdiri di loker mereka dan menjawab dengan suara serak: “Saudari, saudari!” Dan kemudian kembali mengambil makanan minuman dengan mulutnya. Pemakai kayu itu menghampiri wanita yang berseru serupa itu dan berkata lagi: “Wah, orang ini amat jahat!” Wanita yang berseru serupa itu memandang pemakai kayu itu dengan muka heran. Ia tahu sekarang ini rasa penasaran benar-benar menggema di dalam hatinya. “Apa maksudmu?” tanyanya dengan nada berbisik. cfa1e77820
Comentários